judul

Akuntansi Universitas Jenderal Soedirman

Senin, 30 November 2015

FRAUD TREE

The Associaton of Certified Fraud Examiners (ACFE) atau Asosiasi Pemeriksa Kecurangan Bersertifikat berpendapat bahwa dalam mencari atau menemukan penyimpangan yang terjadi di dalam suatu perusahaan itu sulit karena penyimpangan memiliki sifat dasar yang tertutup. Oleh karena itu, ACFE membuat suatu klasifikasi kecurangan yang dikenal dengan istilah “Fraud Tree”. Fraud Tree yaitu sistem klasifikasi mengenai kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan/individu dalam suatu perusahaan. Sistem klasifikasi ini dikategorikan menjadi model klasifikasi kategori, subkategori, dan mikrokategori. Tiga kategori utama dalam Fraud Tree, yaitu Corruption, Asset Misappropriation, dan Fraudulent Statements.



Corruption
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk kolusi dengan pihak luar. Korupsi merupakan bentuk kecurangan yang sulit untuk dideteksi. ACFE mengidentifikasikan empat jenis umum Korupsi, yaitu Conflicts Interest, Bribery, Illegal Gratuities, dan Economic Extortion.

1. Conflicts Interest
Konflik kepentingan terjadi ketika seorang karyawan bertindak atas nama pihak ketiga ketika melaksanakan kewajibannya atau memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas yang dilakukan. Menurut ACFE konflik kepentingan memiliki subkategori, yaitu skema pembelian, skema penjualan, dan skema lainnya.

2. Bribery
Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permintaan, atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk memengaruhi seorang pejabat dalam melaksanakna kewajiban utamanya. Penyuapan menipu entitas dari haknya atas layanan yang jujur dan loyal dari orang-orang yang dipekerjakannya. Penyuapan biasanya dilakukan agar terhindar daari birokrasi yang sering berbelit-belit. Penyuapan biasanya dilakukan melalui penyerahan hasil penjualan dimana nanti hasil tersebut akan diatur presentasenya saat penyerahan, memberi penawaran pada pihak lain, dan dengan cara lainnya.

3. Illegal Gratuities
Hadiah ilegal melibatkan pemberian, penerimaan, penawaran, atau permintan atas sesuatu yang bernilai karena tindakan resmi yang telah dilakukan. Hadiah ilegal ini hampir sama dengan penyuapan, namun ini terjadi setelah terjadi kesepakatan. 

4. Economic Extortion
Pemerasan secara ekonomi adalah penggunaan tekanan oleh seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai menurut orang atau perusahaan tersebut. 

Asset Misappropriation
Penyimpangan aseti meliputi penyalahgunaan atau pencurian aset/harta perusahaan atau pihak lain. Penyimpangan aset merupakan bentuk fraud yang mudah dideteksi karena bersifat tangible atau dapat dihitung. Berbagai aset dapat disalahgunakan baik secara langsung maupun tidak langsung. 

1. Larceny
Pencurian uang tunai sebagai pengambilan sengaja kas tanpa persetujuan. Pencuriaan kas adalah pencurian langsung uang tunai. Pencurian kas ini biasanya dilakukan pada saat ada uang ditangan (secara fisik diterima), memindahkan pencatatan uang yang seharusnya di debit menjadi di kredit, dan lain sebagainya. Pencurian lainnya yaitu berupa pencurian dari non kas. Pencurian ini dapat dilakukan dengan cara meminjam atau bahkan mencuri aset selain kas dan menyalahgunakan pengiriman penjualan.

2. Fraudulent Disbursement
Fraudulent Disbursement ialah pencurian yang dilakukan melalui pengeluaran yang tidak sah. Dalam Fraudulent Disbursement  ada 5 metode, yaitu Billing Schemes, Payroll Schemes, Expense Schemes, Check Tampering dan Register Disbursement.


  • Billing Schemes

Billing Schemes adalah skema dengan menggunakan proses pembebanan tagihan sebagai sarananya. Pelaku dapat mendirikan perusahaan bayangan yang seolah-olah merupakan pemasok atau rekanan atau kontraktor sungguhan. Perusahaan bayangan ini merupakan sarana untuk mengalirkan dana secara tidak sah ke luar perusahaan. Kadang-kadang pelakunya akan menggunakan derivasi dari nama vendor yang sah untuk membingungkan orang-orang yang mungkin melihat cek atau nama fiktif vendor. Berbeda dengan yang sebelumnya, skema penjual nonaccomplice melibatkan vendor yang sah. Skema pembelian pribadi hanya membeli barang-barang pribadi dengan uang perusahaan. Dengan kemajuan teknologi internet dan metode pembelian, jauh lebih mudah untuk memperbuat semacam skema ini.

  • Payroll Schemes

Payroll Schemes adalah skema melalui pembayaran gaji. Bentuk permainannya antara lain dengan pegawai atau karyawan fiktif. Atau dalam pemalsuan jumlah gaji. Jumlah gaji yang dilaporkan lebih besar dari gaji yang dibayarkan.

  • Expense Schemes

Skema ini melalui pembayaran kembali biaya-biaya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dengan skema ini, yaitu dengan menyalahartikan biaya, menekan biaya, dan pembayaran berulang.

  • Check Tampering

Pemalsuan cek dapat dilakukan dengan memalsukan pembuat cek, memalsukan penerima kuasa atas cek, mengubah yang dibayarkan, membuat cek terselubung, dan memalsukan tanda tangan pembuat cek.

  • Register Disbursement

Register Disbursement adalah pengeluaran yang sudah masuk dalam Cash Register. Skema ini pada dasarnya memiliki dua cara, yaitu pengembalian uang yang dibuat-buat dan pembatalan palsu.

3. Skimming
Dalam skimming uang dijarah sebelum uang tersebut secara fisik masuk ke perusahaan. Cara ini oleh auditor biasa dikenal dengan nama lapping. 

4. Misuse
Penyalahgunaan yang biasanya melibatkan peralatan, terutama peralatan besar dan/atau peralatan yang mahal yang digunakan selama orang tersebut masih menjabat di suatu perusahaan.

Fraudulent Statements
Pernyataan palsu meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan. Kategori skema laporan keuangan dipecah menjadi dua subkategori, yaitu keuangan dan non keuangan.

1. Keuangan

  • Difference Timing

Ada berbagai cara untuk memperbuat skema perbedaan waktu untuk membesar-besarkan pendapatan periode fiskal saat ini. Salah satu cara adalah mendorong kelebihan persediaan untuk penjual. Metode ini dikenal sebagai saluran isian.

  • Pendapatan fiktif

Pendapatan fiktif diciptakan hanya dengan mencatat penjualan yang tidak pernah terjadi. Mereka dapat melibatkan pelanggan nyata atau palsu. Hasil akhirnya adalah peningkatan pendapatan dan keuntungan, dan biasanya aset (sisi lain dari fiktif entri akuntansi). 

  • Kewajiban tersembunyi

Salah satu cara untuk memperbuat skema penipuan ini adalah hanya menunda rekaman kewajiban di bulan kedua belas tahun fiskal sehingga tahun berjalan akan memiliki biaya kurang, dan mencatat kewajiban yang pada bulan pertama tahun fiskal berikutnya. Cara lain untuk melakukan penipuan ini adalah dengan memindahkan kewajiban ke tempat lain.

  • Pengungkapan yang tidak tepat

Salah satu prinsip penipuan adalah bahwa hal itu selalu klandestin. Fraudster akan mencoba untuk menutupi penipuan dalam buku-buku.

  • Impropper Asset Valuation

Dengan menggelembungkan jumlah aset (piutang umum, persediaan, dan aset jangka panjang), memanfaatkan biaya, atau mengempis akun kontra (tunjangan piutang ragu-ragu, bantahan, amortisasi, dll), keuangan akan menunjukkan lebih tinggi dari ekuitas dan keuntungan. 

2. Non Keuangan
Pernyataan palsu melalui non keuangan biasanya dilakukan dengan cara pemalsuan surat kepercayaan karyawan, dokumen internal, dan dokumen eksternal.

Sumber: Hall, James A. 2009. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 4 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar